Magelang – Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) Regional VII Jawa Tengah, Dr. M. Fatkhul Mubin, menjadi sorotan utama dalam kegiatan sosialisasi akreditasi kualitatif dan koordinasi anggota yang digelar di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Jumat (25/4). Kegiatan resmi AIPNI Regional VII ini menempatkan Dr. Fatkhul sebagai narasumber utama yang memaparkan secara mendalam tentang penerapan instrumen akreditasi kualitatif pada program studi keperawatan.

Sebagai Ketua AIPNI Regional VII Jawa Tengah, Dr. Fatkhul Mubin membawa visi strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan di wilayah Jawa Tengah melalui pendekatan akreditasi yang lebih komprehensif dan berorientasi pada kualitas. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa akreditasi kualitatif bukan sekadar penilaian administratif atau kuantitatif, melainkan evaluasi menyeluruh yang menitikberatkan pada proses pembelajaran, pengembangan sumber daya manusia, serta relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.

“Instrumen akreditasi kualitatif memberikan gambaran yang lebih holistik tentang mutu pendidikan, memungkinkan program studi melakukan perbaikan berkelanjutan yang berdampak nyata pada kualitas lulusan,” jelas Dr. Fatkhul dengan penuh keyakinan.

Kegiatan yang dihadiri oleh pengurus AIPNI Regional VII dan pimpinan program studi ners se-Jawa Tengah ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIMMA, Kartika, M.Kep dan dimoderatori oleh Arum Pratiwi, PhD, Ketua Bidang Mutu Pendidikan AIPNI Regional VII. Diskusi interaktif berlangsung hangat dengan banyak pertanyaan yang menguatkan pentingnya peran akreditasi kualitatif dalam pengembangan program studi.

Dr. Ismonah, yang mewakili Ketua AIPNI Regional VII dalam sambutannya, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kepemimpinan Dr. Fatkhul dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan keperawatan di Jawa Tengah.

Melalui sosialisasi ini, Dr. Fatkhul Mubin dan AIPNI Regional VII Jawa Tengah menegaskan komitmen kuat untuk terus memajukan standar pendidikan keperawatan, sehingga lulusan yang dihasilkan tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap bersaing dan berkontribusi secara profesional di dunia kesehatan. -ay-