SEMARANG — Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) melaksanakan kegiatan pembelajaran roleplay caring sebagai bagian dari mata ajar Konsep Dasar Keperawatan. Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, dari tanggal 6 hingga 11 Oktober 2025, dengan pembimbing Ns. Tri Nurhidayati, M.MedEd.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa berperan secara langsung dalam simulasi interaksi antara perawat dan pasien dengan pendekatan teori caring Jean Watson dan teori caring Swanson. Melalui metode roleplay, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami konsep caring secara teoritis, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai-nilai empati, perhatian, serta hubungan terapeutik yang menjadi dasar praktik keperawatan profesional.

Ns. Tri Nurhidayati, M.MedEd selaku dosen pengampu menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pelayanan keperawatan.

“Caring bukan sekadar tindakan, tetapi merupakan bentuk kehadiran perawat secara utuh bagi pasien. Melalui roleplay ini, mahasiswa belajar memaknai hubungan perawat-pasien sebagai interaksi yang penuh kasih, empati, dan penghargaan terhadap martabat manusia,” ujar Tri.

Selama kegiatan, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk memerankan berbagai situasi klinis yang menggambarkan penerapan 10 Carative Factors Jean Watson dan 5 Caring Processes Swanson, seperti knowing, being with, doing for, enabling, dan maintaining belief. Setiap sesi diakhiri dengan refleksi dan diskusi bersama untuk memperkuat pemahaman dan pengalaman belajar.

Salah satu mahasiswa peserta mengungkapkan bahwa kegiatan ini membuat mereka lebih memahami makna caring dalam praktik nyata.

“Dengan roleplay, kami bisa merasakan langsung bagaimana menjadi perawat yang hadir secara emosional dan spiritual bagi pasien, bukan hanya memberikan tindakan medis,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari inovasi pembelajaran di Prodi S1 Keperawatan UNIMUS yang berorientasi pada pengembangan soft skills, nilai kemanusiaan, dan profesionalisme mahasiswa calon perawat. Harapannya, lulusan keperawatan UNIMUS tidak hanya kompeten.